Nama : Erlita Agustina
NIS : 7069
Kelas : 4 Kimia Analis 3
Tahun Ajaran : 2013/2014
Tugas KKPI kelas 4 Semester 7 (Tahun Ajaran 2013/2014)
1. Komoditas Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
Perum Perhutani Unit 1 jawa tengah berpusat pada industri non kayu, yang
menghasilkan kayu putih, getah pinus, gondorukem, dan minyak terpentin
2. Penanganan
Quality Qontrol Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
Beberapa sampel hasil produksi dari
Pabrik dikirim ke Kesatuan Bisnis Mandiri kemudian dibawa ke Laborat Perum
Perhutani Unit 1. Sampel tersebut dianalisa/diuji oleh analis/penguji di
Laboratorium Unit untuk menentukan mutu baik tidaknya produk yang akan
dipasarkan. Pengujian di Laborat meliputi:
a.
Pengujian
gondorukem:
1.
Uji
Warna menggunakan metode gardner dan lovibond
2.
Uji
Softening point
3.
Uji
Sisa penguapan
4.
Uji
Kadar kotoran
5.
Uji
Kadar abu
6.
Uji
Bilangan asam
7.
Uji
Bilangan iod
8.
Uji
Bilangan penyabunan
b.
Pengujian
minyak kayu putih
1. Uji Bau
2. Uji Indek bias
3. Uji Kelarutan dalam alcohol 80%
4. Berat jenis
5. Uji Putaran optic
6. Uji minyak lemak
7. Uji minyak pelican
8. Uji kadar sineol
c.
Pengujian
minyak terpentin
1.
Uji
warna
2.
Uji
bau
3.
Penentuan Bobot Jenis Relatif (BJ) 25°/25°C
4.
Analisa
Indeks Bias (ND25 )
5.
Analisa Putaran optic
6.
Uji
titik nyala
7.
Uji Titik Didih dan Kadar Sulingan pada Suhu Maksimum 1700C
8.
Sisa penguapan
9.
Uji bilangan asam
10. Penetuan
Kadar α-pinena
d.
Pengujian
getah pinus
1.
Uji
warna
2.
Uji
kotoran
3.
Uji
kadar air dan terpentin
3. Penanganan Limbah Gondorukem dan Terpentin
- Diagram alir instalasi limbah
Keterangan
Gambar :
1. Bak
Pengencer
2. Bak
Penapis Getah
3. Bak
Penampung Getah
4. Bak
Air
5. Bak
Penampung Air Limbah
6. Bak
Penetralan
7. Tangki
Kapur
8. Tangki
PAC
9. Bak
Pengedap Kapur
10. Kolam
Aerasi
11. Bak
Pengendap 1
12. Sand
Filter
13. Bak
Pengendap 2
14. Drying
Bed
15. Bak
Kontrol
a.
Fungsi
Dari Keseluruhan Penampung Limbah
Bak limbah berfungsi
untuk menampung semua limbah cair dari pabrik, untuk memisahkan air dari getah
yang terikut. Larutan getah yang tertangkap akan dikembalikan ke Melter, sedang
air yang sudah bebas dari larutan getah karena sifatnya yang asam pH 1-3 akan
dinetralkan dalam tangki netralisasi.
Bak limbah terdiri dari
dua buah bak persegi panjang dengan dasar lengkung dan dilengkapi sekat-sekat
dibagian atasnya untuk menahan lapisan getah. Kedua bak itu dipasang seri.
Kapasitas tampung, dan tertahan oleh sekat-sekat.
Air limbah masuk ujung
yang satu, dan setelah getahnya terpisah, airnya akan ditampung bagian
penampung di bagian ujung bak kedua. Apabila operasi berjalan dengan baik, maka
lapisan getah akan tertampung pada 2-3 sekat pertama, sedang air yang bebas
getah tertampung pada bagian penampung.
Limbah dinetralisasi
pada tangki netralisasi yang berfungsi menetralkan air yang bersifat asam
dengan larutan kapur dan bahan netralisasi lainnya seperti: urea, PAC (Poly
Aluminium Chlorida), sebelum dibuang ke kali.
Dengan sebuah pompa,
tangki netralisasi diisi dengan air yang sudah bebas getah sampai penuh.
Kemudian dengan pompa yang sama arah aliran dirubah, yaitu menghisap dari
tangki netralisasi dan dibuang kembali ke tangki yang sama dengan arah
tangensiaL, sehingga terjadi efek pengadukan. Bersamaan dengan tanda bahwa
larutan sudah netral. Bila penambahan air kapur
berlebih warna larutan menjadi kuning kecoklatan. Setelah air tersebut
netral, bisa langsung dibuang.
- Bak
penapis getah
Untuk memisahkan air dari getah yang terikut.
- Bak
penampung getah
Tempat getah yang masih dapat digunakan dan dikembalikan ke Melter.
- Bak
air
Tempat untuk menampung air yang digunakan untuk memisahkan getah.
- Bak
penampung air limbah
Untuk menampung air yang sudah bebas dari larutan getah , air bersifat asam pH 1-3.
- Bak
penetralan
Berfungsi menetralkan air yang bersifat asam dengan larutan kapur dan bahan netralisasi (PAC).
- Tangki
kapur
Tempat menampung air kapur untuk bahan netralisasi air limbah.
- Tangki
PAC
Tempat untuk menampung air PAC untuk bahan netralisasi.
- Bak
pengendap kapur
Untuk mengedapkan kapur setelah proses netralisasi.
- Kolam
aerasi
Untuk mengurangi kandungan BOD dan COD dengan penambahan urea dan NPK
- Bak
pengendap
Untuk mengendapkan kapur yang masih tersisa
- Sand
filter
Untuk menyaring / menampung pasir dan lumpur yang terikut dalam limbah
- Drying
bed
Berfungsi untuk menampung lumpur pengolahan baik dari proses kimia (daf) maupun proses biologi dan memisahkan lumpur yang bercampur dengan air dengan cara proses penguapan menggunakan energi penyinaran matahari.
- Bak
control
Tempat menampung air limbah yang siap dibuang ke sungai.
Air
limbah yang netral jika telah memenuhi syarat baku mutu air limbah sesuai
KEP-51/Men LH/10/1995 antara lain:
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Baku Mutu
| |
Gol I
|
Gol II
| |||
1.
|
pH
|
6-9
|
6-9
| |
2.
|
Zat padat terlarut
|
Mg/l
|
2000
|
4000
|
3.
|
Zat padat tersuspensi
|
Mg/l
|
200
|
400
|
4.
|
B.O.D
|
Mg/l
|
50
|
150
|
5.
|
C.O.D
|
Mg/l
|
100
|
300
|
b.
Cara Kerja IPAL
- Bahan:
- Kapur
- PAC (poly aluminium chloride)
- Air limbah
- Alat :
- Tangki mixer kapur
- Tangki mixer PAC
- Tangki netralisasi dan mixer pengaduknya
- pH meter
- Bak pengendap 1
- Bak pengendap 2
- Bak aerasi
- Bak sand filter
- Bak kontrol
- Persiapan
- Larutkan ±3kg kapur dengan 20 liter air dalam tangki mixer kapur
- Larutkan 1 kg PAC dengan 3 liter air dalam tangki mixer PAC
- Prosedure
- Isi tangki netralisasi dengan 1000 liter air limbah & campurkan larutan kapur 20 liter. & larutan PAC 4 liter sambil diaduk mixer selama 15 menit sampai air berwarna abu-abu atau pH 6-8.
- Alirkan air yang berada di tangki netralisasi sedikit demi sedikit ke bak pengendap 1 secara gravitasi, dan secara over flow air yang ada di bak pengendap 1 akan mengalir ke bak aerasi untuk diproses secara biologi untuk mengurangi kandungan BOD & COD.
- Dari bak aerasi air dialirkan ke bak pengendap 2 dan sand filter untuk dilakukan penyaringan sehingga air yang dibuang melalui bak kontrol sudah jernih dan netral.
- Sebelum air dialirkan ke sungai, lakukan pengukuran pH per hari (pH 6-8)
- Taburkan urea dan NPK setiap hari
- Tujuan
- Kapur dan PAC yang sudah larut mempercepat proses netralisasi air limbah
- Proses netralisasi air limbah yang sesuai prosedur dan selalu terkontrol tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan
4. HRD dan standard Pegawai Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
Persyaratan
Masing-Masing Jabatan
- Promosi jabatan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan formasi jabatan perhutani yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan :
a. Penilaian
prestasi kerja
b. Potensi
atau kemampuan untuk meningkatkan karir
c. Integritas
dan loyalitas terhadap perhutani
d. Latar
belakang atau pengalaman kerja
e. Pendidikan
dan pelatihan yang telah diikuti
f. Daftar
urutan kepangkatan (DOK)
- Setiap kariawan berhak untuk memperoleh promosi kenaikan jabatan dengan membertimbangkan prestasi kerja, kompetensi, formasi atau posisi jabatan dan kebutuhan perhutani sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perhutani.
5. Produk hasil olah dan sasaran pemakai local/Eksport/ Import Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
Gondorukem adalah salah satu
komoditi non migas yang sangat laku, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar
luar negeri. Gondorukem bukanlah merupakan hasil keluaran akhir dari industri
hilir yang dapat digunakan langsung tanpa proses ulang. Manfaat dari gondorukem
antara lain, yaitu: untuk hasil industri kosmetik ( lipstick ), cat, bahan baku
pada insutri kertas, batik sabun, tinta cetak, pelitur, bahan farmasi, lem,
kemasan obat, perekat plastic, campuran minyak cat dan lain sebagainya.
Adakalanya gondorukem dapat
digunakan langsung tanpa melalui prose ulang, biasanya digunaka oleh industri
elektronik untuk bahan isolasi dari komponen-komponen elektronik. Gondorukem
yang digunakan untuk industri elektronik relative kecil volumenya.
6.
System Pemasaran produk/jasa Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
System
penjualan yang digunakan yaitu terd
- System Penjualan di Dalam Negeri, terdiri
- Penjualan melalui lelang, terdiri dari:
- Lelang besar
- Lelang kecil
- Penjualan dengan perjanjian(kontrak)
- Penjualan langsung
- System Penjualan ke Luar Negeri, terdiri dari:
- Agen
- Distributor
- Industri pemakai langsung
Adapun
sistim penjualan yang digunakan oleh industri non kayu dalam hal ini
gondorukem yaitu menggunakan sistim penjualan dengan perjanjian.
Penjualan dengan perjanjian dilakukan dengan:
- Industri besar dan koperasi pengrajin
- erusahaan-perusahaan yang oleh Direksi ditunjuk sebagai penyalur, yaitu perusahaan-perusahaan pemakai khusus.
- Penjualan dengan perjanjian ini diutamakan kepada industri-industri yang hasilnya diperuntukkan bagi tujuan ekspor dan industry yang memerlukan bahan baku dengan persyaratan tertentu.
- Penjualan dengan perjanjian dilakukkan oleh Direksi, dengan suatu perjanjian jual beli.
- Direksi dapat melimpahkan wewenangnya kepada Unit untuk melaksanakan penjualan dengan perjanjian dengan koperasi dalam wilayah kerjanya.
Mengenai
harga jual untuk penjualan dengan perjanjian didasarkan pada harga
jual dasar yang ditetapkan oleh Direksi. Khusus untuk hasil hutan
tertentu harga jualnya didasarkan pada harga jual yang berlaku
ditambah surcharge yang ditetapkan oleh Direksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar