NIS : 7069
Kelas : 4 Kimia Analis 3
Tahun Ajaran : 2013/2014
Gambar Natrium Metabisulfit
Deskripsi bahan pengawet Natrium metabisulfit
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan tambahan makanan, dimana Bahan
tambahan makanan yang berupa bahan pengawet (BTP Pengawet) merupakan
bahan tambahan makanan yang dapat mencegah, menghambat fermentasi,
pengasaman maupun penguraian dan juga kerusakan pangan lainnya yang
diakibatkan oleh aktifitas mikroorganisme.
Proses pengawetan merupakan upaya untuk menghambat kerusakan pangan
dari kerusakan yang disebabkan oleh mikroba pembusuk yang memproduksi
racun atau toksik yang bisa membahayakan konsumen. Bahan pengawet
Natrium Metabisulfit merupakan salah satu jenis bahan pengawet yang
diperbolehkan untuk ditambahkan ke dalam makanan sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988. Kondisi
lingkungan Indonesia yang beriklim tropis dan kelembaban udara yang
tinggi memungkinkan pertumbuhan mikroba perusak makanan, sehingga
diijinkan menggunakan bahan pengawet untuk penambahan ke dalam
makanan. Natrium metabisulfit atau natrium pyrosulfit (Sodium
metabisulfit) merupakan senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia
Na2S2O5 dan digunakan sebagai bahan
pengawet. Natrium metabisufit juga disebut sebagai dinatrium atau
metabisulfit. Senyawa ini memiliki
penampakan kristal atau bubuk dan memiliki berat molekul 190,12.
Gambar. Struktur kimia natrium metabisulfit
Natrium
Metabisulfit didapatkan dengan menguapkan larutan Natrium
Metabisulfit jenuh dengan belerang dioksida :
2 HSO3-
→ H2O +S2O52-
Struktur kimia dari Natrium Metabisulfit terdiri dari Anion, anion
merupakan hibrida dari ditionat (S2O42-)
dan (S2O62). Anion tersebut terdiri
dari kelompok Sulfur dioksida (SO2) yang dihubungkan ke
grup SO3. Panjang ikatan SS yaitu 2,22 Å dan “thionate”,
“thionite” SO jarak yaitu 1,46 dan 1,5 Å.
Sifat kimia dari Natrium Metabisulfit adalah sebagai berikut :
Apabila Natrium Metabisulfit direaksikan dengan air, natrium
metabisulfit akan melepaskan sulfur dioksida (SO2). Gas
tersebut mempunyai bau yang merangsang. Selain itu, Natrium
metabisulfit akan melepaskan sulfur dioksida ketika kontak dengan
asam kuat, reaksi kimianya yaitu sebagai berikut:
Na2S2O5
+ 2 HCl → NaCl + H2O + 2 SO2
Ketika
natrium metabisulfit dipanaskan, natrium metabisulfit akan melepaskan
sulfur dioksida, dan meninggalkan oksida natrium, reaksinya yaitu
sebagai berikut:
Na2S2O5
→ Na2O + 2 SO2
Natrium
metabisulfit mempunyai sifat kimia diantaranya adalah :
- Penampilan dari natrium metabisulfit berupa bubuk putih.
- Bau yang timbul dari saat natrium metabisulfit bereaksi adalah bau samar yang berasal dari SO2.
- Kepadatan natrium metabisulfit sekitar 1,48 g/cm3. Padatan natrium metabisulfit yang dilarutkan sebanyak 20 % akan tampak berwarna kuning pucat sampai jernih.
- Titik lebur natrium metabisulfit yaitu > 1700C (dimulai dari 1500C)
- Kelarutan natrium metabisulfit dalam air yaitu 54 g/100 ml (200C)dan 81,7 g/100ml (1000C)
- Natrium metabisulfit sangat larut dalam gliserol dan larut dalam etanol.
Natrium
metabisulfit disimpan di tempat sejuk, dalam wadah tertutup dan di
area yang mempunyai ventilasi baik, karena natrium metabisulfit
termasuk senyawa yang sensitif terhadap kelembaban tinggi. Gambar.
Bubuk natrium metabisulfit
Penggunaan
Natrium Metabisulfit dalam bahan pangan
Natrium Metabisulfit dipergunakan sebagai bahan pengawet dan
antioksidan dalam makanan. Natrium metabisulfit dikenal dengan
istilah E223. Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit
yang tidak terdisosiasi dan biasanya terbentuk pada tingkat keasaman
(pH) < 3. Dalam proses pengolahan bahan pangan, natrium
metabisulfit ditambahkan pada bahan pangan untuk mencegah proses
pencoklatan (browning) yang enzimatis pada buah sebelum diolah,
menghilangkan bau dan rasa getir pada ubi kayu, selain itu untuk
mempertahankan warna agar tetap menarik.
Pemakaian Natrium metabisulfit pada bahan pangan dapat dilakukan
dengan melarutkannya bersama dengan bahan pangan atau dapat juga
dengan diasapkan. Dengan diasapkan, natrium metabisulfit akan
mengalirkan gas SO2 ke dalam bahan sebelum melaului proses
pengeringan. Proses pengasapan dapat dilakukan selama menit. Contoh
penggunaan natrium metabisulfit pada beberapa jenis bahan pangan
adalah sebagai berikut :
- Pengaruh penambahan natrium metabisulfit terhadap mutu kerupuk ubi.
Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mengandung karbohidat yang
secara alami dapat mengalami reaksi browning karena aktifitas enzim
polyphenolase dan oksidasi yang dapat merubah polyphenol menjadi
diatan polykarbonil (Syarief dan Irawati, 1988). Kerusakan yang
menyebabkan perubahan warna selama penyimpanan dapat diatasi dengan
penggunaan bahan tambahan yang sesuai, bahan tambahan pangan yang
digunakan adalah Natrium metabisulfit.
Penambahan natrium metabisulfit berperan untuk mempertahankan warna
putih kerupuk ubi, namun tidak berpengaruh terhadap bau, rasa dan
tekstur.
- Penggunaan Natrium metabisulfit untuk mengawetkan santan kelapa.
Pada suatu penelitian tentang pengaruh pemberian natrium metabisulfit
terhadap daya tahan santan kelapa menunjukkan bahwa natrium
metabisulfit dapat mengawetkan santan kelapa sampai 6 minggu.
- Pengaruh penambahan natrium metabisulfit terhadap derajat putih tapioca.
Penambahan natrium metabisulfit dapat menjadi penghambat terjadinya
pencoklatan pada tapioka.
- Pengaruh penambahan konsentrasi senyawa natrium metabisulfit terhadap kandungan gizi dan sifat organoleptik jamur tiram putih.
Pada penggunaan 400 ppm larutan Natrium Metabisulfit dengan suhu
pengering 700C adalah perlakuan yang paling baik apabila dilihat dari
kandungan Karbohidrat, protein, lemak, abu mengalami peningkatan
dengan menurunnya kandungan air. Untuk sifat organoleptik jamur tiram
putih, hanya dipengaruhi oleh besarnya suhu pengering.
- Penggunaan Natrium metabisulfit dalam pembuatan french fries ubi jalar.
French Fries merupakan produk makanan berupa kentang goreng yang
sudah setengah matang yang kemudian dibekukan. Namun, ternyata ubi
jalar juga dapat diolah dalam bentuk french fries. Penambahan
natrium metabisulfit dilakukan saat proses sulfitasi dimana potongan
umbi direndam di dalam larutan natrium metabisulfit 300 ppm selama
15-20 menit.
- Penggunaan natrium metabisulfit pada potongan kentang goreng sebanyak 50 mg/ kg, selain itu juga pada pembuatan udang beku penambahan natrium metabisulfit sebanyak 100 mg/kg bahan mentah, untuk produk yang telah dimasak 30 mg/kg dan pekatan sari nanas sebanyak 500 mg/kg.
- Penambahan Natrium metabisulfit pada potongan ubi jalar kuning.
Mutu dari tepung ubi jalar akan dalam kondisi baik apabila ketika
pengolahan ditambahkan perlakuan khusus seperti penambahan natrium
metabisulfit karena dapat menekan degradasi warna dan memperpanjang
masa simpan (Latapi, 2006). Semakin tinggi kadar natrium metabisulfit
yang ditambahkan ke dalam larutan perendam dapat menurunkan kadar
protein dan vitamin C dari tepung yang akan dihasilkan. Meskipun
demikian pengaruh lama perendaman potongan ubi jalar kuning mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap kadar protein dan vitamin C, dimana
semakin lama perendaman maka penurunan terhadap kadar protein dapat
ditekan namun menghasilkan efek terhadap kehilangan vitamin C yang
semakin besar. Dengan penambahan kadar natrium metabisulfit sebanyak
0,3% dengan lama perendaman sekitar 10 menit dapat mempertahankan
kadar protein sampai setengah dari kadar protein pada ubi jalar
kuning yang masih segar.
Penggunaan natrium metabisulfit yang digunakan dalam bahan pangan
adalah sebagai bahan pengawet yang keberadaanya dengan kadar yang
diijinkan hingga makanan dikonsumsi, sedangkan untuk pemakaian
natrium metabisulfit biasanya diaplikasikan pada saat perendaman.
Risiko
Penggunaan natrium metabisulfit terhadap kesehatan konsumen
Natrium metabisulfit tidak dilarang dalam penggunaannya sebagai bahan
tambahan pangan, namun penggunaannya harus sesuai dengan takaran yang
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Penggunaan Natrium metabisulfit akan sangat berisiko bagi kesehatan
konsumen yang mempunyai sensitifitas sulfit. Sulfit reaksi disebabkan
oleh karena mengonsumsi makanan yang mengandung sulfit dan terkadang
menghirup sulfur dioksida yang dihasilkan oleh sulfit dan kemungkinan
reaksi tergantung pada tingkat sulfit misalnya natrium metabisulfit,
jenis makanan dan sensitivitas seseorang, umumnya memilki gejala
terhadap natrium metabisulfit.
Gejala ringan yang mungkin timbul adalah sakit kepala, anafilaksis
(reaksi yang berpotensi mengancam nyawa yang dapat terjadi dalam
hitungan detik atau menit paparan), iritasi pernapasan, sedangkan
gejala yang parah dapat berupa penyempitan saluran pernapasan. Orang
yang memliki sensitifitas terhadap sulfit, apabila mengonsumsi
makanan yang telah ditambahkan natrium metabisulfit, maka akan
gejala-gejala akan timbul setelah 15 – 30 menit setelah konsumsi.
Pada sebuah penelitian tahun 1995 dalam “Jurnal of American College
of Nutition” menyatakan bahwa reaksi sulfit umumnya terjadi pada
orang yang mempunyai asma. Para pekerja juga berisiko terkena iritasi
kulit melalui kontak dengan bahan kimia terkonsentrasi. Selain itu
terdapat beberapa gejala dari reaksi alergi terhadap natrium
metabisulfit diantaranya munculnya ruam kulit disekitar mulut dan
leher serta pembengkakan wajah, kedua tangan dan kaki, gatal-gatal,
kesemutan di leher dan anggota badan.
Sulfit akan menghancurkan vitamin B1 dalam makanan dan menghancurkan
risiko kesehatan pada individu yang sensitif terhadap pengawet.
Terdapat beberapa potensi efek kesehatan akibat natrium metabisulfit
diantaranya:
- Potensi efek kesehatan pada Mata :
Apabila terkena paparan partikel natrium metabisulfit dapat
menyebabkan mata terasa menyengat dan kemerahan. Jika terjadi terus
menerus dapat menyebabkan konjungtivis, ulkus dan kelainan kornea.
- Potensi Efek kesehatan pada kulit :
Natrium metabisulfit dapat menyebabkan iritsi pada kulit terutama
eksporus berkepanjangan. Kontak kulit yang terjadi terus menerus
dapat mengakibatkan sensitisasi, reaksi alergi dan dermatitis. Kontak
kulit dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
- Potensi Efek kesehatan pada proses konsumsi :
Ketika mengonsumsi produk pangan yang mengandung natrium metabisulfit
dapat mengakibatkan iritasi pada jaringan mulut, kerongkongan dan
jaringan lain pada sistem pencernaan.
- Potensi efek kesehatan pada saat proses penghirupan :
Natrium metabisulfit yang terhirup akan mengakibatkan iritasi pada
sistem hidung, tenggorokan atau saluran pernapasan, sesak napas,
batuk, urtikaria, hidung tersumbat, pembengkakan polip hidung.
Regulasi
penggunaan natrium metabisulfit
Setiap
jenis bahan pangan yang ditambah dengan natrium metabisulfit memilki
regulasi penggunaan yang berbeda-beda disesuaikan dengan jenis bahan
pangan tersebut. Penggunaan natrium metabisulfit pada bahan pangan
sekitar 2 g/kg bahan pangan. Dosis penggunaan natrium metabisulfit
yang diizinkan adalah 0,1-0,6% atau 1- 6 g/liter larutan perandam.
Ketika proses pengeringan berlangsung, kelebihan natrium metabisulfit
akan hilang. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, untuk asupan harian natrium metabisulfit yaitu 0,7 mg per
kg berat badan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No :722/MENKES/PER/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan adalah sebagai
berikut:
Untuk
makanan yang diizinkan mengandung lebih dari satu macam antioksidan,
maka hasil bagi masing-masing bahan dengan batas maksimum
penggunaannya jika dijumlahkan tidak boleh lebih dari satu.Untuk
makanan yang diizinkan mengandung lebih dari satu macam pengawet,
maka hasil bagi masingmasing bahan dengan batas maksimum
penggunaannya jika dijumlahkan tidak boleh lebih dari satu. Pada
bahan tambahan makanan golongan pengawet, batas maksimum penggunaan
sulfit sebagai SO2. Batas menggunakan “secukupnya”
adalah penggunaan yang sesuai dengan cara produksi yang baik, yang
maksudnya jumlah yang ditambahkan pada makanan tidak melebihi jumlah
wajar yang diperlukan sesuai tujuan penggunaan bahan tambahan makanan
tersebut.
Berikut
ini, aturan penambahan natrium metabisulfit untuk asupan pada
anak-anak:
- Penambahan natrium metabisulfit dalam sosis sekitar 8 mg dalam ½ sosis tipis.
- Penambahan natrium metabisulfit dalam buah kering sekitar 16 mg dalam satu aprikot kering.
- Pada minuman sekitar 5 mg natrium metabisulfit dalam satu gelas
- Pada chip panas sekitar 1 mg natrium metabisulfit dalam ½ cangkir chip panas.
FDA
memperingatkan bahwa seseorang yang memiliki sesitivitas sulfit,
sebelum makan produk makanan olahan harus memperhatikan hal-hal
diantaranya :
- Jika produk makanan yang dikemas, sebelum mengonsumsi makanan tersebut harus membaca label terlebih dahulu.
- Jika makanan yang tidak dikemas, sosis atau daging lainnya, diperiksa terlebih dahulu.
- Selalu membawa obat asma ketika makan di luar.
Kesimpulan
- Natrium metabisulfit atau natrium pyrosulfit (Sodium metabisulfit) merupakan senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Na2S2O5 dan digunakan sebagai bahan pengawet. Senyawa ini memiliki penampakan kristal atau bubuk dan memiliki berat molekul 190,12.
- Penggunaan Natrium Metabisulfit pada bahan pangan misalnya pada ubi yang akan diolah menjadi krupuk ubi, santan kelapa, mempertahankan warna putih pada tepung tapioka, french fries ubi jalar, jamur tiram putihudang beku.
- Risiko kesehatan yang timbul akibat konsumsi natrium metabisulfit yang berlebihan adalah sebagai berikut : mata terasa menyengat dan kemerahan, sensitisasi, reaksi alergi dan dermatitis, mengakibatkan iritasi pada jaringan mulut, kerongkongan dan jaringan lain pada sistem pencernaan, sistem pernapasan.
- Regulasi penggunaan natrium metabisulfit sebagai bahan pengawet dalam bahan pangan yaitu bahan pangan sekitar 2 g/kg bahan pangan. Dosis penggunaan natrium metabisulfit yang diizinkan adalah 0,1-0,6% atau 1- 6 g/liter larutan perandam. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, untuk asupan harian natrium metabisulfit yaitu 0,7 mg per kg berat badan.
Lihat Sumber
Mbak. Informasinya bermanfaat, tapi sayang backgroundnya bikin pusing. Biar lebih enak pengunjung membacanya, diganti yang lebih soft lagi.
BalasHapusterima kasih
Saya ingin berusaha kuliner yang berbahan dasar santan, tertarik menggunakan natrium metabisulfit. caranya bagaimana dan dimana mendapatkannya
BalasHapusKalau natrium metabisulfit ini d gunakan pada selai kacang ijo bagaimana yah?
BalasHapusSangat berguna,,terima kasih sudah di share
BalasHapusSalam sukses
mau baca artikel gak bisa page nya blank semua sama iklan
BalasHapusklo sy mau beli di toko bahan makann atau dmn ya dan nma lainxa apa
BalasHapusPada pengolahan manisan belimbing terjadi perubahan warna kalo menggunakan natrium metabisulfit komposisi yg tepat bagaimna ? Dan pencampura nya pas masak apa setelah nya ?
BalasHapuskl buat memutikan kelapa muda seteh di kupas takaran mya berapa ya kl di rendam di air
BalasHapus